Judul nih panjang: Catatan Praktis Tutorial Excel Word dan PPT untuk Kerja di Indonesia dan Vietnam. Jujur aja, gue nulis ini karena sering dapet pertanyaan dari temen-temen yang pindah kerja lintas negara atau buka usaha kecil-kecilan di dua pasar yang lumayan mirip tapi ada perbedaan teknisnya. Artikel ini bukan manual lengkap, tapi catatan praktis dan gampang dicerna—plus sedikit cerita kecil biar nggak kaku.
Tutorial Excel: dari rumus dasar sampai trik yang bikin hidup lo gampang (informasi)
Kalau ngomongin Excel, pertama yang mesti dikuasai itu format angka dan tanggal: Indonesia pakai format hari/bulan/tahun, Vietnam juga sering pakai dd/mm/yyyy tapi setting lokal kadang beda. Gue sempet mikir, kenapa invoice gue tiba-tiba salah tanggal? Ternyata hanya karena regional setting di komputer klien. Mulai dari itu, pelajari: format mata uang (IDR, VND), decimal separator, dan keyboard shortcut dasar.
Untuk kerja dan usaha, fokus ke PivotTable, VLOOKUP/XLOOKUP, dan conditional formatting. PivotTable itu kayak mesin ringkas buat laporan penjualan, sementara XLOOKUP menyelamatkan lo dari ribetnya INDEX+MATCH. Sisipkan juga validasi data dan dropdown untuk input tim yang sering typo. Untuk materi pembelajaran tambahan berbahasa Vietnam, gue pernah nemu sumber lokal yang cukup berguna di excelvanphong—lumayan buat memahami kebiasaan kerja di sana.
Word: dokumen rapi itu jualannya profesional (opini)
Jangan remehkan Word. Jujur aja, banyak yang anggap Word cuma buat ngetik, padahal style dan heading yang konsisten bikin dokumen perusahaan terlihat profesional. Gue pernah ngasih template SOP ke seorang klien di Ho Chi Minh; dia bilang kliennya lebih percaya karena dokumennya “rapi”.
Pakarin: styles (Heading 1–3), table of contents otomatis, section breaks untuk berbeda format halaman, dan mail merge untuk surat penawaran massal atau invoice. Buat usaha mikro di Indonesia dan Vietnam, punya template kontrak bilingual (Bahasa Indonesia/Việt hoặc Inggris) itu investasi waktu yang bagus—bikin deal lebih mulus dan mengurangi miskomunikasi.
PPT: jangan sampai jadi PowerPoint Karaoke! (sedikit lucu)
Pernah nonton presentasi yang penuh teks dan animasi norak? Kita semua pernah. Tips singkat: satu slide, satu ide. Gunakan visual lokal—grafik pasar Indonesia atau contoh toko di Vietnam—biar audiens merasa relate. Presenter view itu sahabat; lo bisa lihat catatan tanpa nunjukkin catetan ke audience.
Pakai template sederhana, warna yang konsisten, dan ukuran font yang cukup besar. Untuk usaha, slide pitch deck harus singkat dan to the point: masalah, solusi, model bisnis, angka kunci, dan tim. Jangan lupa simpan juga versi PDF untuk dikirim via email karena di beberapa kantor di Vietnam, kompatibilitas font kadang bikin layout meleset.
Tips cepat lintas negara: hal-hal kecil yang sering kelewat (campuran cerita & practical)
Beberapa hal kecil tapi krusial: perhatikan encoding font (Vietnamese di Microsoft Office kadang perlu font yang support dấu), bahasa template, dan kebiasaan kerja—di Indonesia rapat suka santai tapi di beberapa perusahaan Vietnam waktunya ketat. Gue sempet kaget waktu harus kirim laporan di jam 7 pagi waktu Hanoi; beda zona waktu bikin jadwal meeting jadi trik tersendiri.
Kolaborasi sekarang mayoritas lewat cloud: OneDrive, Google Drive, atau platform lokal. Pastikan setting sharing aman dan versi dokumen jelas. Buat bisnis, siapkan template faktur dengan kolom mata uang dan nomor urut sesuai regulasi lokal. Terakhir, jangan ragu untuk belajar lewat tutorial video cepat atau workshop singkat—belajar bareng tim lebih efektif dan kadang malah seru.
Semoga catatan ini membantu lo yang lagi kerja lintas Indonesia–Vietnam atau mau buka usaha di kedua negara. Intinya: kuasai fitur dasar, pakai template yang rapi, dan perhatikan detail lokal. Kalau perlu referensi tambahan, cek link yang gue sebutin tadi, dan selamat ngulik Excel, Word, dan PPT—karena alat sederhana itu sering jadi pembeda antara kerja yang biasa-biasa aja dan terlihat profesional.